Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

Sumber Gambar: Google

  Penggunaan pelindung wajah plastik (face shield) kian populer di kalangan profesional media yang melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19. Hal itu menyusul popularitas masker yang sudah lebih dulu menjadi keharusan saat beraktivitas di luar rumah. Bagaimana penerapannya di dunia?
    
    Meski tidak sepenuhnya menggantikan keberadaan masker, penggunaan pelindung wajah disebutkan lebih memudahkan masyarakat dan dinilai lebih efektif. Selain lebih mudah dipakai, pelindung wajah dari plastik berwarna bening juga lebih mudah disinfeksi, serta digunakan kembali. Dikutip dari laman timesnownews.com, rabu (27/5/2020), sejumlah ahli menyarankan pelindunh wajah plastik yang dinilai lebih efektif dalam melindungi terhadap penyebaran virus corona daripada masker wajah buatan sendiri. Pelindung wajah ini mudah diproduksi dan digunakan, serta dapat melindungi terhadap percikan bersin dan batuk dari orang yang terinfeksi. 

    Dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), Eli Perencevich, Dokter Penyakit Menular di Universitas Iowa, mengatakan bahwa pelindung wajah dapat secara signifikan mengurangi penularan Covid-19, terutama bila dikombinasikan dengan praktik lain seperti jarak sosial, karantina, dan pelacakan kontak. Agar efektif, pelindung wajah harus dibuat sampai bawah dagu, harus menutupi telinga, dan tidak ada celah yang terbuka antara dahi dan pelindung wajah. "Saya mengenakan pelindung wajah setiap kali saya memasuki toko atau bangunan lain. Kadang-kadang, saya juga menambahkan dengan masker kain jika itu menjadi kebijakan toko," ucap Perencevich kepada New York Times.

    Perencevich yakin bahwa pelindung wajah harus menjadi alat pelindung pribadi yang disukai semua orang. Alat itu melindungi wajah, termasuk mata, dan mencegah orang dari menyentuh wajah mereka atau secara tidak sengaja terpapar virus corona. Pelindung wajah juga dapat membantu orang yang bergantung pada pembacaan bibir. "Penampakan face shield mungkin terlihat sedikit norak, tetapi perisai memungkinkan ekspresi wajah dan gerakan bibir terlihat, sambil berfungsi sebagai pengingat yang jelas untuk menjaga jarak sosial," tuturnya.
    
    Penelitian juga menunjukan, pelindung wajah dapat secara efektif menghentikan virus flu memasuki tubuh. Menurut temuan percobaan, pelindung wajah dapat mengurangi pajanan terhadap virus hingga 96 persen, dalam batuk berjarak maksimal 18 inci. Di India, tatkala perjalanan udara domestik dibuka untuk umum, pelindung wajah diberikan kepada penumpang oleh berbagai maskapai penerbangan, untuk memastikan keselamatan penumpang. banyak negara lain seperti Singapura yang masyaraktanya juga menggunakan pelindung wajah. Ketika sekolah dibuka kembali, pelindung wajah diberikan kepada siswa. Di Pennsylvania, AS, pelindung wajah direkomendasikan untuk para guru setelah sekolah dibuka kembali. Serikat guru di Palo Alto, California, juga meminta pengadaan pelindung wajah.


Sumber : Harian Pikiran Rakyat

No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]